Beralih ke Thermal Mass Flow Meter Yuk

Tak banyak yang mengetahui satu jenis flow meter ini, thermal mass flow meter. Padahal Thermall Mass flow meter memiliki berbagai macam keunggulan di banding flow meter fill rite jenis lainnya. Mari kita telisik tentang salah satu solusi flow meter di masa depan ini yuk.

Tentang Thermal Mass Flow Meter

Thermal Mass flow meter adalah flow meter yang dirancang untuk membaca laju alir berdasarkan kapasitas panas. Pengukuran dengan memanfaatkan kapasitas panas ini sangat efektif untuk mengukur produksi bahan-bahan kimia dalam skala rendah.

Thermal Mass Flow Meter paling sering digunakan untuk pengaturan aliran gas rendah. Alat ini beroperasi dengan konsep mengkonduksikan panas yang diketahui ke dalam aliran bahan baku. lalu mengukur perubahan suhu yang terkait dengan mempertahankan probe pada suhu konstan dan mengukur energi yang diperlukan untuk mereaksikan senyawa didalamnya. Dengan mekanisme demikian, flow meter ini akan lebih mudah ketika dilakukan proses kalibrasi flow meter di kemudian hari.

Pengukuran menggunakan Thermal Mass Flow meter sering digunakan dalam memantau atau mengendalikan proses yang berhubungan dengan massa seperti reaksi kimia yang bergantung pada massa relatif dari bahan yang tidak bereaksi. Dalam mendeteksi aliran massa uap dan gas kompresibel, pengukuran tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan dan / atau suhu. Salah satu kemampuan pengukur aliran massa termal adalah mengukur secara akurat aliran gas rendah atau kecepatan gas rendah (di bawah 25 ft per menit) – jauh lebih rendah daripada yang dapat dideteksi dengan perangkat lain.

Applikasi dan Instalasi

Karena memanfaatkan pembacaan kapasitas panas pada bahan, maka applikasi thermal mass flow meter ini sangat luas untuk bahan-bahan yang tidak memkhususkan diri dalam bentuk produksi secara volumetrik, seperti industri gas dan olefin.

Senyawa olefin merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan untuk industri antara lain :

  • Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
  • Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
  • Aromatik, Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
    Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
  • Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
  • Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
  • Syn-Gas (gas sintesis)Bahan ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
    Amonia (pestisida)